Cloud Computing Beserta Internet Of Things (IOT)

9/22/2015

Nama           : Tania Maria O.S
NIM             : 1404505098
Mata Kuliah  : Manajemen Jaringan dan Server (MJS)
Dosen           : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Jurusan/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/ Teknik/ Universitas Udayana


Cloud Computing


Isitilah Cloud Computing begitu terkenal saat ini, baik dari kalangan akademis hingga masyarakat umum, yang menikmati layanan terknologi terkini dan internet. Terdapat beberapa definisi mengenai Cloud Computing oleh para ahli komputer.

Definisi Cloud Computing
Salah satu definisi dan standardisasi yang diberikan mengenai Cloud Computing dapat dilihat dalam draft NIST ( National Institute of Standard and Technology) yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing, didefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya ( resource) secara bersama – sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana – mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai dengan keperluan  (on demand). Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
Kemunculan Cloud Computing dilatar belakangi oleh kebutuhan dunia industri dan komputerisasi akan pemanfaatan bersama sumber daya komputasi yang tersebar namu dapat digunakan sesuai keperluan (on demand).

Karakteristik Cloud Computing
Cloud Computing memiliki karakteristik khusus. Terdapat lima buah karakteristik khusus yang dimiliki oleh Cloud Computing. Kelima karakteristik tersebut akan dibahas sebaga berikut.
  1. On Deman Self Service On deman self service merupakan karakteristik Cloud Computing dimana pengguna layanan Cloud dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing.
  2.  Broad Network Access Broad network access merupakan karakteristik pada Cloud Computing dimana layanan Cloud memerlukan akses jaringan komputer yang memadai, baik pada internet, intranet, atau kombinasi kedua.
  3. Resource Pooling Resource pooling merupakan karakteristik pada Cloud Computing dimana sumber daya komputasi dapat diberdayakan secara bersama – sama dengan lokasi fisik yang berbeda – beda.
  4. Rapid Elasticity Rapid elasticity merupakan karakteristik pada Cloud Computing dimana terjadi elasitisitas yang ceoat pada layanan Cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on demand.
  5. Measured Service Measured service merupakan karakteristik Cloud Computing dimana layanan pada Cloud dapat diukut. Pengukuran layanan pada Cloud Computing dapat dilakukan melalui QoS (Quality of Service) dan QoE (Quality of Experience).


Model Layanan pada Cloud Computing
Pada teknologi Cloud Computing, terdapat tiga model layanan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Berikut pembagian layanan yang terdapat pada Cloud Computing.
  1. IAAS IAAS (Infrastructure AS A Service) atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jarring, komputer server, media penyimpanan, prosesor, beserta proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi.
  2. PAAS PAAS (Platform AS A Service) merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah.
  3. SAAS SAAS (Software AS A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi).

  
IOT (Internet of Things)


Secara umum, IOT (Internet of Things) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi, dan kerja sama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet.

Sistem Kerja Internet of Things
Internet of Things menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendag (bahasa mesin), sehingga memudahkan komunikasi antara perangkat lunak komputer (aplikasi) dengan perangkat keras (hardware).
Dalam Internet of Things terdapat empat buah intergrasi. Keempat intergrasi tersebut beserta dengan elemennya masing – masing akan dijelaskan sebagai berikut.
  1. Integrasi benda fisik (things integrationIntegrasi benda fisik terjadi antara dunia digital dan dunia nyata. Dunia digital mencankup segala hal terkait dengan compute, proses komputerisasi, dan pemrosesan secara digital yang terjadi didalamnya.
  2. Integrasi data (data integrationIntegrasi data terjadi diantara dunia digital dengan dunia jaringan komputer. Jaringan komputer mencankup semua komputer dan perangkat lain yang saling terhubung. Keterhubungan tersebut membentuk kompuer terbesar didunia yaitu internet.
  3. Integrasi semantic (semantic integrationInetgrasi semantik terjadi diantara dunia jaringan komputer/internet dan dunia nyata.
  4. Integasi pengetahuan (knowledge integrationInetgrasi pengetahuan terjadi antara pengguna, masyarakat, dan komunitas yang mengembangkan dan memanfaatkan Internet of Things.


Kaitan Teknologi dengan Cloud Computing dan Smart City
Teknologi tersebut memiliki keterkaitan dengan Cloud Computing, Smart City atau keduanya. Hal tersebut dibagi dua menjadi yaitu, sebagai teknologi pendahulu dan sebagai teknologi pelengkap.

Sebagai teknologi pendahulu
Teknologi – teknologi seperti Green Computing, Cluster Computing dan Grid Computing menjadi teknologi pendahulu dari Cloud Computing. Cluster Computing dan Grid Computing tidak menyediakan on demand service, sehingga memboroskan energi dan sumber daya yang ada.
Green Computing adalah teknologi sekaligus konsep untuk menggunakan komputer secara ramah lingkungan (go green). Berdasarkan konsep Green Computing serta kekurangan dari Cluster Computing dan Grid Computing maka diciptakanlah Cloud Computing yang menyajikan tiga layanan (IAAS, PAAS dan SAAS). Ketiga layanan ini bersifat on deman.
Dengan adanya on demand service, tentu saja elastisitas Cloud Computing jauh lebih cepat dibandingkan Cluster Computing dan Grid Computing. Jadi dapat dikatakan, Cloud Computing adalah perbaikan dari teknologi yang ada sebelumnya.

Sebagai Teknologi Pelengkap
Teknologi Grid Computing, Radio Frequency Identifier (RFID), Near Field Communication (NFC), dan Internet of Things (IOT) dapat menjadi pelengkap dari teknologi Cloud Computing dan Smart City. Beberapa bentuk penerapan sebagai berikut.
  1. Smart Grid memanfaatkan teknologi Cloud Computing dan Smart City. Smart Grid menawarkan kemampuan dan teknologi masa depan untuk mengelola sumber daya komputasi Grid Computing dengan lebih baik.
  2. Layanan kesehatan (smart health/ e-health) melalui pemanfaatan teknologi IOT berbasis perangkat mobile, aplikasi mobile, dan jaringan internet.
  3. Sejumlah penerapan teknologi NFC pada bidang industri, transaksi online/digital, transportasi, kesehatan, pertukaran data dan lain-lain yang dikolaborasikan dengan teknologi Cloud Computing.
  4. Penerapan E-Governance di Eropa memanfaatkan Augmented Reality, Cloud Computing dan Smart City.
  5. RFID yang diterapkan dengan memanfaatkan teknologi Cloud Computing, Smart City, maupun keduanya.
  6. Pembuatan arsitektur Cloud Computing untuk implementasi Smart City memanfaatkan NFC juga telah diteliti oleh beberapa peneliti.
     Sumber: Pratama, I Putu Agus Eka Pratama.2014.Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi - 
                              Teknologi Lainnya.Bandung: Informatika Bandung.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images